lima budak hitam main bawah kolong. main masak-masak. matahari sudah tegak di atas kepala. perut mula
berkeroncong baru teringat mahu balik rumah. maka berjalan pulang bersama lima budak hitam.
"aku teringin mau makan kek laa." singkong memecah sepi.
"aku pun. lapar ni." carl menyampuk.
"jom lah, kita pi tesco." nonoi dengan excited memberi cadangan.
"ee...kek dia keras macam batu. nda mau laa." sae buat muka menyampah tak puas hati dengan tesco.
"aku buat untuk kamu lah." adizatul bersuara.
"betul bah.?" kata budak-budak hitam.
"ar ah laaa. nanti aku minta tulung xang. kamu mau kek apa?"
"aku mau keju." kata singkong. "tapi kalu ada ubi kayu pun aku mau."
"gila. aku mau aaarr, alaa aku lupa laa." sae menggaru kepala pula.
"kek coklat la." (no one)
"kek vanila." carl merayu.
"kek free." kata nonoi.
"kekwa." xang menyampuk dari jauh. "hehehe..."
berpisah laa lima budak hitam di simpang lima.
bertemu laa lima budak hitam di simpang lima.
"yeah ada kek." jerit singkong.
"waa..besarnya kotak. nonoi terpesona.
"aku mau separuh." carl merayu lagi.
"jom duduk sana, kita makaaannn!!" sae buat muka kebulur.
berjalan lima budak hitam. duduk lima budak hitam di atas serambih. kotak yang tiada lepas dari pandangan lima budak hitam kini dibuka. wajah-wajah penuh harapan dan mata bersinar menanti kemunculan kek idaman.
"cake apa ni.?" soal 4 budak hitam serentak.
"kenapa lain rasa kek ni?" tanya nonoi.
"tidak rasa macam kek puunnn..." tambah seorang makcik kantin.
sambil menarik nafas sedalam-dalamnya untuk mengexplain, adizatul buat muka selamba dan berkata dengan kiut...."kek plastic.."
No comments:
Post a Comment